JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM
DPRD KABUPATEN PANGANDARAN
Menampilkan 11 - 15 dari 24 data
GRAND OLD MAN HAJI AGUS SALIM DAN OF THE REPUBLIC KONFLIK POLITIK SAREKAT ISLAM. Bayangkanlah, apakah yang akan dikatakan Agus Salim ketika ia berhadapan dengan dilema, yang akhirnya menentukan ia memilih politik ko-operasi, bahwa strategi partai-partai yang "bekerja sama" itu sama sekali tidak mendapat tanggapan apa-apa dari pemerintah kolonial? Dan, ketika radio Bandung mengakhiri siarannya yang terakhir, karena kedatangan tentara Jepang, sang penyiar dengan nada sendu berkata, "Vaarwel, tot betere tidjen. Tetapi waktu yang lebih baik itu tak akan pernah kembali. Periode akhir dari "zaman Kolonial" adalah saat "bertepuk sebelah tangan dan ketika hasrat kerja sama anak jajahan dianggap sebagai permintaan anak kecil yang tak perlu diladeni. Mestikah diherankan, kalau kemudian, di tahun 1945 Belanda yang ingin kembali, harus menemukan kenyataan bahwa "tempo doeloe" tak akan kembali lagi. Zaman "normal" pun telah berakhir selama-lamanya.
Kategori : Buku Hukum
Proses : Berlaku
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membawa image baru akan sosok seorang birokrat. Ahok muncul dengan gaya bicara yang lugas serta tingkah yang terkesan kontroversial (menimbulkan perdebatan/pertentangan). Ahok seakan menggugat kemapanan dan bobroknya birokrasi selama ini. Dengan bicara ceplas-ceplos, "Kalau mau debat kondom di akhirat saja", "Hapus kolom agama di KTP", atau "...masih juga tidak boleh menjadi pembina upacara. Kamu tembak saya juga rela!", menunjukkan betapa "berani" sekaligus "berprinsip"-nya Ahok. Hal yang membuat Ahok menerima banyak ancaman dan perlawanan, sekaligus tidak sedikit dukungan baginya. Inilah riak-riak "kontroversi" yang ada. Gaya berkomunikasi Ahok yang terkesan urakan, sebagaimana nanti pembaca temukan di dalam buku ini, adalah gaya berkomunikasi yang kaya "pesan". Pesan- pesan inilah yang coba digambarkan di dalam buku ini.
Kategori : Buku Hukum
Proses : Berlaku
Setelah reformasi bergulir, mungkin tidak ada tokoh yang begitu kontroversial selain Gus Dur. Cendekiawan Islam kelahiran Jombang ini menjadi salah satu atau jika bukan memang satu-satunya tokoh yang berhasil mendobrak banyak hal tabu warisan Orde Baru. Bayangkan saja, ketika menjabat Presiden-Gus Dur dengan celetukannya yang khas, "Gitu aja kok repot" secara enteng memperbolehkan warga keturunan Tionghoa merayakan Imlek. Selanjutnya, ia berhasil menghapus cap PKI pada KTP orang-orang mantan tahanan politik. Sebuah keputusan yang bahkan belum terpikirkan oleh tokoh-tokoh reforması lainnya. Masih banyak sısı kontroversial Gus Dur yang dibahas dalam buku ini. Menariknya, sisi kontroversial tersebut menjadi katalisator tumbuh-kembangnya sikap toleran, konsep pluralisme, dan gerakan anti-diskriminasi dalam masyarakat Indonesia. Tidak mengherankan banyak orang menjadikan pemikiran Gus Dur sebagai sumber rujukan. Terutama rujukan dalam perjuangan membela hak-hak hidup siapa pun yang terancam oleh dogmatisme keagamaan, chauvinisme, dan nasionalisme sempit.
Kategori : Buku Hukum
Proses : Berlaku
Ada banyak pria hebat dan tangguh yang telah mencapai keberhasilan besar melalui pengetahuan dan aksi militer. Tapi, hanya beberapa pemimpin militer genius yang benar-benar dapat dianggap sebagai pemimpin militer terbesar yang pernah ada. Siapa sajakah mereka? Dan, bagaimana pula sepak terjang mereka dalam mempertahankan martabat bangsanya? Jawabannya ada di sini! Di dalam buku ini, dikupas tuntas sejumlah jenderal yang namanya begitu harum dan populer. Mereka adalah Jenderal Abdul Haris Nasution, Soedirman, Ahmad Yani, Alexander Agung, Jenghis Khan, Julius Caesar, Khalid bin Walid, Shalahuddin al-Ayyubi, Sun Tzu, dan masih banyak yang lainnya. Prestasi mereka dalam membangun bangsa, membuat nama mereka selalu dikenang dan ditulis dengan tinta emas. Berkat kegeniusan mereka, negaranya menjadi bangsa yang ditakuti dan disegani, baik oleh lawan maupun kawan.
Kategori : Buku Hukum
Proses : Berlaku
Sejarah telah menorehkan begitu banyak jejak kehidupan umat manusia. Sejarah juga telah mencatat rekam jejak kehidupan manusia- manusia penting yang memberikan pengaruh besar terhadap peradaban dunia. Theodore Roosevelt, Henry Dunant, Ernest Hemingway, Jean Paul Sartre, Jan Tinbergen, Gary Becker, Henry Becquerel, Marie Curie, Albert Einstein, Karl Landsteiner, Ronald Ross, dan sederet nama besar lainnya turut menghiasi sejarah peradaban dunia yang semakin maju. Tanpa mereka, peradaban dunia tak akan seperti sekarang. Keringat, pemikiran, dan jerih payah mereka telah mengubah wajah dunia, sehingga kita umat yang hidup di peradaban sekarang bisa menjalani hidup dengan berbagai kemudahan. Maka, pantaslah jika mereka dianugerahi hadiah Nobel di bidang mereka masing-masing. Lantas, apakah kita hanya cukup puas dengan mengetahui nama dan menikmati hasil jerih payah mereka? Tidakkah kita ingin mengikuti dan meniru jejak mereka?
Kategori : Buku Hukum
Proses : Berlaku