Buku Hukum

Dalam rangka meningkatkan kinerja dan pelayanan, instansi pemerintah wajib mengikuti kebijakan- kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat. Namun kebijakan-kebijakan Pemerintah Pusat selalu bersifat umum, sehingga untuk melaksanakannya instansi pemerintah harus mengembangkan Standard Operating Procedures (SOP). Agar pelaksanaan kebijakan tersebut efektif, efisien, dan taat peraturan, SOP yang dikembangkan harus berbasis Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).

Kategori : Buku Hukum

Proses : Berlaku

Sepanjang 1998-2009 berjibun peristiwa sosial-politik-ekonomi sampai bencana yang mewarnai Tanah-Air. Benny Rachmadi-dari duo Benny & Mice-merekam peristiwa-peristiwa yang penting dalam bentuk kartun opini untuk Mingguan & Harian Kontan. Setelah kartun-kartun itu yang jumlahnya mencapai 700-an- dipilih-pilih dan disusun sebagai "cerita", hasilnya adalah Dari Presiden ke Presiden. Buku jilid dua ini merekam karut-marut. ekonomi Indonesia. Jilid pertama merekam tingkah-polah elite politik kita.

Kategori : Buku Hukum

Proses : Berlaku

Abraham Lincoln (Presiden Amerika Serikat) Gabriel Garcia Moreno = (Presiden Ekuador) Patrice Lumumba (Perdana Menteri Kongo) John F. Kennedy (Presiden Amerika Serikat) Hendrik Verwoerd (Perdana Menteri Afrika Selatan) Bung Karno (Presiden Indonesia) Salvador Allende (Presiden Chili) Luis Carrero Blanco (Perdana Menteri Spanyoll Aldo Moro (Perdana Menteri Italia) Anwar Sadat (Presiden Mesir). Olof Palme (Perdana Menteri Swedia) Rajiv Gandhi (Perdana Menteri India) Yitzhak Rabin (Perdana Menteri Israel) Birendra (Raja Nepal) Zoran Djindjic (Perdana Menteri Serbia) Yasser Arafat (Presiden Palestina) Muammar Khadafi (Pemimpin Libya) Assassination berarti pembunuhan terhadap orang terkenal, seperti presiden, perdana menteri, selebriti, tokoh agama, ata publik figure. Motifnya sangat beragam. Ada yang dilakukan karena alasan politik, ideologi, agama, kebencian dan balas dendam, pemberontakan, serta pengkhianatan. Banyak hal dari assassination yang menjadi kontroversi walaupun telah dilakukan investigasi dan telah ada putusan pengadilan. Bagaimana assassination dilakukan? Apa saja strategi yang dilakukan para pembunuh? Apa akibat dari aksi tersebut? Bagaimana dunia menanggapinya? Buku ini menjawab semuanya. Ada 17 tokoh penguasa yang diulas terkait sebab-musabab dari kematian tidak wajar mereka. Di dalamnya dijabarkan profil pembunuh, motif dan strategi pembunuhan, serta intrik dan konspirasi yang dilakukan terhadap para penguasa di ujung kehidupannya. Foto, ilustrasi, peta, kliping surat kabar yang membangkitkan rasa ingin tahu membuat buku ini menjadi lengkap, akurat, dan penuh dengan fakta mencengangkan.

Kategori : Buku Hukum

Proses : Berlaku

"Buku ini saya beri nama Dari Penjara ke Penjara. Memang saya rasa ada hubunganya antara penjara dengan kemerdekaan sejati. Barang siapa yang menghendaki kemerdekaan buat umum, maka ia harus sedia dan ikhlas untuk menderita kehilangan kemerdekaan diri-(nya) sendiri." (Tan Malaka). Tan Malaka (1894-1949) hidup dalam perburuan para penguasa. Tak ayal, hidupnya selalu berpindah dari satu negara ke negara lain, demi menyelamatkan pemikirannya. Menjelang kedatangan Jepang ke Nusantara, Tan Malaka pun kembali ke Tanah Air Indonesia. Dengan menggunakan nama samaran, Tan Malaka berhasil menyelamatkan diri dan bekerja di Jawa Barat bagian selatan. Hidup Tan Malaka didedikasikan bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia dan membela kaum murba dari segala penindasan penguasa yang zhalim. Meski sumbangsih bagi Indonesia besar, tetapi pasca-Kemerdekaan ia malah diburu oleh Pemerintahan Republik Indonesia dengan dakwaan akan melakukan kudeta. Imbasnya, ia ditangkap dan dipenjara. Bersamaan Agresi Militer Belanda II, Tan Malaka beserta kawan-kawannya ditangkap oleh militer Indonesia di wilayah Kediri, kemudian dieksekusi. Begitu berbahayakah Tan Malaka hingga harus dilenyapkan dari Nusantara? Benarkah ia akan melakukan coup d'Etat terhadap negara yang notabene ia cintai? Atau, jangan-jangan ada main mata antara penguasa saat itu dengan penjajah? Jawaban atas pertanyaan tersebut bisa Anda temukan di dalam buku Studi Komprehensif "Dari Penjara ke Penjara". Buku ini ditulis untuk memudahkan pembaca memahami buku Dari Penjara ke Penjara karya Tan Malaka.

Kategori : Buku Hukum

Proses : Berlaku

Bagaimana bisa, Hitler, yang pada 1918 masih merupakan seorang serdadu penyendiri yang tak dikenal dan tanpa masa depan, beberapa tahun kemudian menjadi pemimpin dan juru selamat rakyat Jerman? Bagaimana bisa, orang yang bukan siapa-siapa itu mengobarkan perang yang paling merusak dan membinasakan? George Van Vrekhem mengkaji berbagai literatur dalam bahasa Jerman, Inggris, Perancis, Belanda, dan Italia. Dia juga melakukan kajian historis bangsa Jerman yang merindukan sebuah dunia yang lebih baik walaupun dicemari oleh rasa superior mereka. Hasilnya, Van Vrekhem menggambarkan kebangkitan kopral Austria dan memunculkan orang-orang yang membantunya meraih kekuasaan. Di dalam buku ini, digambarkan pula bagaimana Hitler, yang didorong oleh obsesi misinya dan dibantu oleh kemujuran, berusaha menjadi Fuhrer. Kajian Van Vrekhem sampai ke tema utamanya: Hitler yang dirasuki oleh "tuhan" yang mengilhaminya, membimbingnya, membawanya ke tampuk kekuasaan -dan menjatuhkannya ketika sudah tidak diperlukan lagi. Siapakah "tuhan" Hitler?

Kategori : Buku Hukum

Proses : Berlaku