Buku Hukum

Buku ini merupakan revisi dari cetakan pertama, yang semula hanya terdiri dari 6 bab, sekarang ditambah menjadi 14 bab, sehingga materi pembahasannya menjadi lebih lengkap. Pariwisata sebagai suatu industri, tidak mungkin dikembangkan dengan cara sulam-tambal, apalagi dilakukan secara sambilan. Pariwisata, kalau salah atau keliru pengembangannya ia dapat menjadi "racun" tetapi kalau direncanakan dengan baik, pariwisata dapat menjadi "madu". Membaca buku ini, pembaca diajak secara sistematis memahami pariwisata sebagai suatu industri, seperti apa industri pariwisata dan produk industri pariwisata itu dan apa peranannya dalam pemberantasan kemiskinan dan pembangunan nasional. Di sisi lain juga dibahas, dampak pengembangan pariwisata terhadap kehidupan sosial, ekonomi, budaya dan bahkan terhadap lingkungan hidup. Akhir-akhir ini dapat kita lihat, sadar atau tidak sadar semua aset pariwisata kita habis dikuras untuk konsumsi hari ini. Hutan dirambah, biota laut dan terumbu karang di bom, hutan lindung dijadikan area pertambangan, pantai, danau dan sungai tercemar, sumber air tanah sudah menipis dan produk seni budaya kita dicuri dan diselundupkan ke luar negeri. Kalau hal ini dibiarkan terus, dengan apa generasi yang akan datang, anak-cucu kita dapat hidup, kalau semua dikonsumsi hari ini atau dicuri oleh mereka yang tidak bertanggung jawab. Dalam buku ini, semua itu dibahas, bagaimana perencanaan itu seharusnya dilakukan sehingga tidak terjadi dampak negatif yang akan merugikan kita semua. Buku ini perlu dibaca oleh mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Fakultas Ekonomi atau Institut Pariwisata yang mulai bermunculan semenjak pariwisata dinyatakan sebagai suatu ilmu yang mandiri. Buku ini perlu dibaca oleh pengambil kebijakan dalam pembangunan, mulai dari BAPPEDA, DIPARDA, PHRI, ASITA, PUTRI, LSM maupun instansi terkait dengan kepariwisataan. Dengan membaca buku ini, wawasan anda akan bertambah luas, khususnya mengenai industri pariwisata yang bahan bakunya tidak akan habis sampai kiamat sekalipun.

Kategori : Buku Hukum

Proses : Berlaku

Mereka berjumlah sekitar 55 juta orang, atau cuma empat persen dari penduduk RRC. Tetapi, GNP China Rantau di Asia saja mencapai $450 M, seperempat lebih besar daripada GNP RRC. Bagaimanakah orang-orang yang terusir dari negeri leluhurnya ini bisa seperkasa itu? Mengapa mereka begitu dibenci di negeri sendiri, dijarah dan dilarang masuk di Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan sejumlah negara lainnya? Merentangkan sejarah selama ribuan tahun, Sepak Terjang Para Taipan merangkum kisah-kisah menakjubkan tentang pengkhianatan, pembunuhan, keberanian, kekejaman, korupsi; tentang jaringan rumit kongsi dan guanxi, triad, sindikat penyelundup heroin, para dalang politik, kaisar, jenderal, preman, pedagang, intel, dan pembajak. Murid-murid Sun Tzu ini dengan ciamik mengawinkan bisnis dan politik di Taiwan, Hongkong, Thailand, Filipina, Malaysia, Singapura, dan Indonesia. Dan kini, sambil memantapkan basis di Vancouver untuk abad ke-21, Liem Sioe Liong, Li Ka-shing, dan para taipan China Rantau lainnya berduyun-duyun berinvestasi di kampung halaman mereka.

Kategori : Buku Hukum

Proses : Berlaku

Sumur tua dikawasan lubang buaya empat jenajah jenderan-jenderal angkatan darat korban keganasan G-30-S/GESTAPU ditemukan.

Kategori : Buku Hukum

Proses : Berlaku

Jujur diakui berada di ujung masa produktif sering kali menjadi momok menakutkan dalam hidup. Kita baru menyesal ketika belum  ketika belum cukup atau bahkan tidak mempersiapkan apapun untuk memenuhi kebutuhan hidup selanjutnya. Orientasi hanya pada masa sekarang dan naluri konsumtif sebagai gaya hidup perlahan tapi pasti akan menguras kemampuan  kita mempersiapkan masa depan.

Kategori : Buku Hukum

Proses : Berlaku

Buku ini tidak akan memotivasi para pembaca sekalian untuk menajdi miliuner, atau menjadi seorang super yang luar biasa sukses. Harapan saya sangat sederhana , setelah membaca buku ini, pembaca lebih bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian yang di alami , baik ataupun buruk.

Kategori : Buku Hukum

Proses : Berlaku